Tebak ayo gunung
Lolombulan terletak dimana? Ya benar, ada di Minahasa selatan tepatnya di
Kecamatan Motoling Barat. Kalau kamu pernah berkunjung di desa motoling pasti
yang terlintas di pikiran kamu adalah Cap Tikus, benar kan? Hehehe…
Buat kamu yang belum pernah
berkunjung di tanah yang subur ini ayo deh ambil waktu liburanmu untuk
berkunjung di desa motoling. Anda bisa menikmati keindahan alam, budaya, dan
sejarah yang ada disana.
Awalnya ini bukanlah waktu liburan saya ketika berkunjung di desa motoling, melainkan tugas dan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa semester akhir di kampus Ungu Tumou Tou untuk mengikuti KKT (Kuliah Kerja Terpadu atau dulunya disebut KKN (Kuliah Kerja Nyata) angkatan 107 selama 2 bulan 14 hari di salah satu desa yang ada di kecamatan Motoling.
Langsung saja kali ini saya akan membahas 1 desa yang ada di kecamatan motoling.
Langsung saja kali ini saya akan membahas 1 desa yang ada di kecamatan motoling.
Sebelum kita membahas salah satu desa
yang ada di kecamatan motoling, nih saya kasi tau Kecamatan Motoling terbagi 7
Desa, diantaranya Desa Picuan Baru, Desa Motoling, Desa Motoling 1, Desa
Motoling 2, Desa Motoling Mawale, Desa Raanan Lama, dan Desa Lalumpe. Nah
sekarang udah tau kan desa-desa yang ada di kecamatan Motoling.
Nah yang akan saya bahas disini
adalah desa Raanan Lama.
Desa yang di pimpin oleh Hukum Tua Stenly Langi ini mempunyai 6 Jaga, Hmmmm... Sebelumnya buat kamu yang masih bingung bagaimana bisa sampai ke tempat tujuan, dari pusat kota manado pergi ke Teminal Malalayang dan carilah Bus Trayek Raanan Lama atau bisa juga naik Bus Motoling, 25.000 rupiah uang yang akan anda keluarkan dikarenakan jarak tempuh yang cukup jauh dari kota manado memakan waktu kurang lebih 2 jam 30 menit, saat tiba di motoling anda bisa naik ojek ke desa raanan lama, kurang lebih 5 menit sampai ke lokasi dengan mengocek uang 5.000 rupiah.
Desa yang di pimpin oleh Hukum Tua Stenly Langi ini mempunyai 6 Jaga, Hmmmm... Sebelumnya buat kamu yang masih bingung bagaimana bisa sampai ke tempat tujuan, dari pusat kota manado pergi ke Teminal Malalayang dan carilah Bus Trayek Raanan Lama atau bisa juga naik Bus Motoling, 25.000 rupiah uang yang akan anda keluarkan dikarenakan jarak tempuh yang cukup jauh dari kota manado memakan waktu kurang lebih 2 jam 30 menit, saat tiba di motoling anda bisa naik ojek ke desa raanan lama, kurang lebih 5 menit sampai ke lokasi dengan mengocek uang 5.000 rupiah.
Hmmm… Taukah anda, Desa Raanan Lama
adalah desa tertua di kecamatan Motoling. buktinya nih beberapa desa
diantaranya Desa Raanan Baru, Lalumpe, dan Desa Kroit adalah rintisan dari
orang-orang Raanan Lama.
Bahasa yang digunakan di desa Raanan
Lama juga sebagian desa-desa yang ada di Motoling dan sekitarnya adalah bahasa
Tontemboan. diilihat dari sejarah desa, Orang-orang yang membentuk desa Raanan
Lama berasal dari Minahasa Induk,
karena sejarahnya orang-orang yang
ada di Pegunungan Minahasa Selatan migrasi dari Minahasa Induk. Begitupun
dengan budaya yang ada disana mirip dengan budaya yang ada di desa Minahasa
Induk.
Nih beberapa contoh kosakata Bahasa
Tontemboan-nya Desa Raanan Lama Kec.Motoling.
Ambisa = Dimana
Anuma = Kebun
Ko = kamu
Kumang = Makan
Melep = Minum
Ma’kiliim = Mengantuk
Tumekel = Tidur
Monge = Utara
Mico = Timur
Meko = Selatan
Moko = Barat
Lemele = Mandi
Dll.
Nah, paling nggak kamu sudah tau
beberapa kata bahasa Tontemboan yang digunakan di desa Raanan Lama. Bagaimana
mempelajari percakapan mereka? Ini ada beberapa contoh percakapan untuk kamu.
Maya ambisa ko? = mau kemana kamu?
Micope anuma = ke kebun (Kebun daerah
timur)
Ma’lilek = hati-hati dijalan
Kumangem ko? = kamu udah makan?
Ayom = sudah
Pe kumang = belum makan
Maka kange = Baru saja makan
Cumangem = udah makan
Miyem kumang! = mari makan!
Sei sia? = Siapa dia
Sei ngarang nu? = Siapa nama kamu?
Ngarangku Budi = namaku Budi
Tou sapa re ko? = Orang (Asal) mana
kamu?
Tou Motoling ma en’to Ambenang =
Orang Motoling tinggal di Manado.
Dll.
Hal-hal yang negatif/Kata Tabu.
Nah perlu juga anda ketahui kosakata
negatif yang sering digunakan anak-anak muda yang ada di Minahasa Selatan
khususnya di beberapa desa yang ada di kecamatan motoling-Ranoyapo.
Kue/Kuwe, Lesut, Para = Makian/Kasar
(Sangat Jorok)
Beberapa anak muda yang ada di desa
motoling sering menyelipkan kata negatif dalam percakapan mereka sehari-hari.
jadi ketika berkunjung kesana jangan pernah ucapkan kata-kata negatif diatas J.
Budaya
Lain lading lain belalang, itu
pribahasa bener banget! Sebelum kamu berkunjung ke Motoling, coba cari tau
gimana sih norma-norma yang ada di masyarakatnya. Contohnya:
-
Ketika
bertemu dengan seseorang dalam perjalanan sebaiknya ucapkan salam, misalkan nih
saat bertemu di siang hari ucapkan selamat siang! Atau kamu bisa katakan Bea!,
kalau di malam hari kamu bisa ucapkan Malam Bae!
dengan
ucapan salam masyarakat akan menghargai anda sebagai pendatang, karena budaya
di desa Raanan Lama begitu kental dan masih melekat kuat sampai generasi
sekarang ini.
-
Ketika
kamu menginap di rumah teman/keluarga atau rumah warga jangan pernah menyapu
lantai pada malam hari, nanti kena larangan dari tua rumah.
-
Pada
umumnya orang minahasa senang dengan berkebun dan berburu, ketika kamu diajak
“Mengawok” (Berburu Tikus Hutan) jangan bawa dompet/uang nanti kena larangan
dan dianggap pembawa sial.
-
Dan
bertingkah laku baiklah terhadap masyarakatnya, karena masyarakatnya begitu
welcome dengan siapa saja.
Itulah
beberapa budaya-nya, paling tidak punya sedikit bayangan tentang desa Raanan
Lama dan orang-orangnya.
Oh
yah, satu lagi yang tertinggal. Olahraga yang menjadi favorit anak muda adalah
Sepak Takrau, Bulu Tangkis, Sepak Bola dan Tenis Meja (Ping-Pong).
Agama:
Mayoritas penduduk desa Raanan Lama beragama Kristen namun ada 4 denominasi gereja diantaranya; GMIM, Katolik, GPDI, dan GSPDI.
Agama:
Mayoritas penduduk desa Raanan Lama beragama Kristen namun ada 4 denominasi gereja diantaranya; GMIM, Katolik, GPDI, dan GSPDI.
Mata
Pencarian
Sebagian
besar mata pencaharian penduduk desa Raanan Lama ini Berburu, berkebun, juga
bertani, diantaranya desa ini penghasil Kopra, Pala, Cengkeh, Gula Batu, dan
Cap Tikus. Dilihat dari letak geografis desa yang berdekatan dengan gunung
Lolombulan dan dikelilingi gunung dan bukit-bukit menjadikan suhu yang cukup
dingin pada malam hari. Cap Tikus adalah minuman tradisional Minahasa dan
minuman favorit masyarakat setempat yang juga menjadikan mata pencarian utama
bagi para petani. “Cap Tikus Kras Motoling” begitulah nama minuman yang
terkenal di daerah ini, kadar alcohol golongan A ini kurang lebih 50-70 persen
alcohol membuat minuman ini terkenal di Sulawesi utara, begitupun dengan
Cengkeh dan koprah yang menjadi mata pencarian sebagian besar Kabupaten
Minahasa Selata.
Makanan
dan Minuman
Seperti
orang minahasa pada umumnya. Tikus, babi utang, kodok, Rw, menjadi makanan
favorit. Tapi buat kamu yang berpantangan jangan kuatir, dagin ayam dan ikan
laut juga sering di konsumsi tapi Ingat siap-siap gergantangmu dengan Cap Tikus
yang menjadi minuman favorit orang minahasa.
So,
bagaimana menurutmu liburan ke Motoling?
Tampaknya
menyenangkan bukan?
Jangan
lewatkan juga hari raya Pengucapan dan Hari raya Pemetikan atau Panen Raya yang
sering di jadwalkan pada pertengahan tahun tepatnya bulan Juli/Agustus. Pada
hari raya ini dibanjiri pengunjung local. Jadi alangkah baiknya ambil waktu
liburan anda pada saat Pengucapan atau Pemetikan untuk berkunjung ke Desa
Raanan Lama Kecamatan Motoling.